Aku rapuh dipecundangi takdir,
dan pada kehidupan yang terus berjalan hingga akhir, aku tertinggal karena jebakan yang menjelma getir muncul sebagai ilalang pengantar kelam.
Jalanku pincang, kadang badai menjatuhkanku oleh anginnya yang kencang, tapi aku tetap bangkit, bukan karena aku kuat, tapi dengan nafas yang terengah itu aku menyerah sembari melangkah ke arah badai itu menari sampai kami menyatukan diri.
Biar aku terkoyak-koyak di dalamnya hingga menyisakan luka, setidaknya badai membawaku pergi dari tempat yang aku benci, dan pada suatu masa badai itu terhenti, tubuhku sudah lebur menjadi debu tak berarti hingga tak ada lagi tempat untuk rasa sakit mendiami diri.

Judul Artwork: Soca nu maot kana kaendahan
Dibuat: 2023
©FiqiKholiq
Comments